Jumat, 21 November 2008

AWAS BENCANA ....

Kompas, Rabu, 19 November 2008 | 20:10 WIB

BREBES, RABU - Sebanyak 86 kelurahan yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rawan terkena banjir. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Brebes telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk dana penanggulangan bencana termasuk banjir.

Hal itu dikatakan Sekretaris Tim Survei Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Brebes Mujahidin, Rabu (19/11), "Dari 18 kecamatan, hanya lima yang tidak rawan banjir," ujarnya, di Brebes.

Menurut Mujahidin, 13 kecamatan yang rawan banjir itu adalah, Kecamatan Bumiayu, Ketanggungan, Bantarkawung, Brebes, Wanasari, Banjarharjo, Tanjung, Salem, Losari, Jatibarang, Paguyangan, Larangan, dan Bulakamba. "Daerah tersebut rawan banjir karena rata-rata memiliki curah hujan tinggi dan saluran airnya tersumbat," ucapnya.

Mujahidin menuturkan, banjir tidak hanya mengancam kecamatan yang terdapat di dataran rendah tetapi juga dataran tinggi, seperti kecamatan Paguyangan yang terdapat di kawasan Brebes bagian selatan. "Banjir yang terjadi di daerah tinggi umumnya banjir bandang yang sifatnya sebentar," katanya.

Mujahidin mengakui, dari total anggaran untuk bencana sebesar Rp 4 miliar pada tahun 2008 ini, sudah digunakan Rp 1,6 miliar untuk menanggulangi bencana alam yang telah terjadi .

Dalam rangka penanggulangan bencana banjir, Koordinator Tim Search and Rescue (SAR) Brebes, Adhe Dhani Raharjo mengatakan, telah menyiagakan 30 relawan, 6 perahu karet, dan 12 pelampung untuk evakuasi.

Selain itu, untuk kondisi tanggap darurat, juga disiapkan empat tenda pengungsian, dua set peralatan dapur umum, dan generator set untuk keperluan penerangan. "Kami juga menyiapkan sekitar 15.000 karung yang dapat diisi pasir dan dapat digunakan membendung tanggul jebol untuk sementara," kata Adhe.

Terseret arus

Sebelumnya, hujan lebat yang menyebabkan arus deras telah merenggut nyawa M Soleh (10), warga Dusun Karanganggrum, Desa Batursari, Kecamatan Sirampog, Brebes, pada Minggu (16/11) lalu. Soleh bersama tiga temannya, terseret arus saat mereka sedang bermain sepak bola di dekat pematang sawah.

Jasad Soleh baru ditemukan esok harinya oleh petugas SAR Brebes di Kali Jungleng, Desa Batursari, yang berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian.

Selain itu, banjir juga telah merusak pintu bendungan tersier yang biasa digunakan untuk mengairi persawahan di Dusun Kedung Kidang, Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu . Akibatnya, sekitar lima hektar sawah di dusun tersebut terancam gagal panen karena tergenang.

Untuk mencegah terjadinya banjir, Mujahidin mengimbau bagi masyarakat untuk rajin membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan sehingga memicu tersumbatnya saluran.


Harry Susilo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AS ROMA

R o m a F o r e v e r |||